apa itu pestapora? pestapora adalah ajang festival musik dengan arti pesta musik rakyat insdonesia.
Baca juga : Nadiem makarim tersangka korupsi 9 triliun
Baca juga : 6 Tips trik cara manaklukan puncak jaya
Baca juga : les privat Dibalik sisi baik bagi anak anda
Baca juga : Rekam jejak gaya hidup erika carlina
Baca juga : Kesehatan mental Reformasi Demokrasi indonesia
Dalam satu dekade terakhir, Indonesia mengalami lonjakan luar biasa dalam ekosistem konser dan festival musik. Dari festival berskala kecil hingga konser internasional, masyarakat semakin haus akan hiburan musik yang meriah, inklusif, dan menghadirkan keragaman. Di tengah arus tersebut, Pestapora hadir sebagai salah satu festival musik terbesar yang bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol perayaan identitas musik Indonesia.
Edisi tahun 2025 yang berlangsung pada 5–7 September 2025 di Gambir Expo & Hall D2, Kemayoran, Jakarta, menjadi tonggak penting dalam perjalanan Pestapora. Dengan mengusung konsep kreatif “Tukar Lagu” dan menampilkan lebih dari 200 musisi lintas genre, festival ini bukan sekadar konser—melainkan perayaan budaya populer dan keberagaman musikal yang dirangkai dalam atmosfer pesta rakyat.
Sejarah Singkat Pestapora
Pestapora pertama kali digelar pada tahun 2022 oleh Boss Creator, promotor musik yang juga dikenal lewat konser-konser berskala besar di Indonesia. Sejak awal, festival ini mengusung semangat “pesta untuk semua”, menghadirkan lineup lintas generasi: dari musisi legendaris, band indie, hingga bintang pop muda.
- Pestapora 2022: Menjadi debut yang mencuri perhatian dengan lineup seperti Pamungkas, Dewa 19, Kahitna, hingga musisi indie seperti Hindia. Festival ini sukses menarik puluhan ribu penonton.
- Pestapora 2023: Skala semakin besar dengan kolaborasi lintas genre, dan mulai dikenal sebagai festival inklusif dengan atmosfer ramah bagi keluarga maupun komunitas muda.
- Pestapora 2024: Dikenal sebagai edisi yang memperluas cakupan internasional, dengan menghadirkan kolaborasi bersama musisi mancanegara serta lebih dari 150 musisi lokal.
- Pestapora 2025: Edisi keempat ini mencapai puncak antusiasme dengan menghadirkan lebih dari 200 musisi, jam tampil yang disesuaikan dari pagi hingga malam, serta konsep unik “Tukar Lagu”.
Seiring dengan konsistensi tiap tahun, Pestapora kini disebut-sebut sebagai “panggung musik rakyat” yang menandingi festival besar seperti We The Fest atau Synchronize Festival, namun dengan ciri khas lebih inklusif dan berakar pada musik Nusantara.
Waktu dan Tempat: Format Baru 2025
http://www.eskicanakkale.com
Tahun 2025, Pestapora digelar selama tiga hari penuh di Gambir Expo & Hall D2, Kemayoran, Jakarta. Lokasi ini dipilih karena luas, strategis, serta sudah akrab sebagai pusat pameran dan festival musik.
Hal menarik tahun ini adalah penyesuaian jam konser. Jika pada edisi sebelumnya acara berlangsung hingga tengah malam, kini jadwal dimulai dari 08.00 pagi hingga 20.00 malam. Kebijakan ini lahir sebagai respons terhadap isu keamanan dan kenyamanan penonton, terutama pasca demonstrasi besar-besaran di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bagi sebagian pengunjung, perubahan ini terasa menyegarkan. Penonton datang lebih awal, menikmati suasana festival dengan energi penuh sejak pagi, dan bisa pulang sebelum larut malam. Beberapa pengunjung perempuan menyebutkan bahwa jadwal baru ini membuat mereka merasa lebih aman dan tenang saat kembali ke rumah.
Konsep Kreatif: “Tukar Lagu”
Inovasi terbesar Pestapora 2025 adalah konsep “Tukar Lagu” (Song Exchange). Alih-alih hanya membawakan karya sendiri, musisi diberikan kesempatan untuk menafsirkan lagu dari musisi lain.
Misalnya:
- Barasuara membawakan lagu milik .Feast.
- RAN tampil dengan lagu-lagu J-Rocks.
- Sore menafsirkan ulang karya Payung Teduh.
Konsep ini menghadirkan pengalaman unik bagi penonton, sebab mereka bisa mendengar lagu-lagu populer dalam versi baru, lengkap dengan gaya khas musisi yang membawakannya. Selain itu, ide “bertukar” ini mencerminkan nilai kebersamaan, solidaritas, dan kolaborasi lintas genre yang menjadi roh Pestapora.
Lebih dari sekadar gimmick, “Tukar Lagu” adalah pernyataan bahwa musik Indonesia kaya, beragam, dan selalu terbuka untuk interpretasi baru.
Lineup Spektakuler: Lebih dari 200 Musisi
Pestapora 2025 menghadirkan deretan musisi papan atas, lintas generasi dan genre. Dari pop, rock, dangdut, hip-hop, hingga indie alternatif, semua bercampur dalam satu panggung besar.
Beberapa nama besar yang tampil:
- Slank – legenda rock Indonesia.
- Sheila On 7 – band pop rock fenomenal lintas generasi.
- Kangen Band – ikon pop Melayu yang membangkitkan nostalgia.
- Iwan Fals – sang legenda hidup musik Indonesia.
- Rhoma Irama & Soneta Group – raja dangdut dengan penggemar setia.
- Raisa x Bernadya – kolaborasi dua diva pop.
- Tulus – penyanyi dengan vokal emas dan lagu-lagu penuh makna.
- Dato’ Siti Nurhaliza (Malaysia) – tamu kehormatan dari negeri jiran.
- Yura Yunita, Efek Rumah Kaca, Maliq & D’Essentials, Jamrud, Iwa K, dan ratusan lainnya.
Ringkasan Lineup Harian:
- Hari 1 (5 September): Slank, Barasuara x .Feast, RAN x J-Rocks, Sore x Payung Teduh, Ebiet G. Ade x Iwan Fals.
- Hari 2 (6 September): Tulus, The Changcuters, Raisa x Bernadya, Young Lex, Rhoma Irama & Soneta.
- Hari 3 (7 September): Yura Yunita, Iwan Fals & Band, Efek Rumah Kaca, Maliq & D’Essentials, Siti Nurhaliza.
Kombinasi ini membuat Pestapora tidak hanya relevan bagi anak muda, tetapi juga menarik bagi generasi lebih tua.
Tiket dan Antusiasme Penonton
Tiket Pestapora 2025 sudah dijual sejak 16 Juli 2025 melalui Loket.com. Ada beberapa kategori:
- 3-Day Pass: Rp650.000
- Daily Pass: Rp300.000
- Daily Early Entry: khusus masuk lebih awal dengan harga lebih terjangkau.
Meski harga tiket naik dibanding edisi pertama 2022, antusiasme tidak berkurang. Ribuan tiket ludes dalam waktu singkat. Penonton rela antre panjang saat penukaran tiket fisik di MGP Space, SCBD Park, Jakarta Selatan (4–7 September).
Hal ini menunjukkan bahwa Pestapora kini telah menjadi ritual tahunan bagi pencinta musik Indonesia.
Fakta Menarik Pestapora 2025
- Lebih dari 200 musisi tampil, menjadikan festival ini salah satu dengan lineup terbanyak di Asia Tenggara.
- Jam konser pagi hingga sore adalah terobosan baru di tengah tren festival yang biasanya berlangsung hingga tengah malam.
- Tukar Lagu belum pernah dilakukan sebesar ini di Indonesia.
- Festival ini menyatukan musik dangdut, pop, indie, dan rock dalam satu acara, jarang ditemukan di festival lain.
- Pengunjung lintas usia: dari remaja, pekerja muda, hingga orang tua datang bersama keluarga.
- Dampak ekonomi: Pestapora memberi kontribusi besar bagi UMKM lokal melalui kuliner, merchandise, dan transportasi.
- Panggung inklusif: tidak hanya musisi mainstream, tetapi juga band indie lokal dari berbagai kota di Indonesia.
Analisis: Mengapa Pestapora Begitu Diminati?
Ada beberapa alasan mengapa Pestapora berhasil menjadi magnet:
- Inklusivitas: Semua genre dan generasi ada. Dari Rhoma Irama hingga rapper muda, semuanya berbagi panggung.
- Konsep Unik: Ide seperti “Tukar Lagu” membuat festival ini berbeda dari festival lain.
- Harga Tiket Terjangkau: Dibanding festival internasional, harga Pestapora relatif ramah kantong.
- Atmosfer Rakyat: Bukan hanya konser, tapi pesta rakyat dengan suasana santai, penuh interaksi, dan komunitas.
- Konsistensi Promotor: Boss Creator selalu menghadirkan inovasi tiap tahun tanpa kehilangan identitas.
Dibandingkan festival sejenis, Pestapora lebih dekat dengan kultur lokal. Ia bukan sekadar hiburan, tapi juga representasi keberagaman musik Indonesia.
Dampak Sosial dan Budaya
Pestapora 2025 tidak hanya menjadi pesta musik, tetapi juga memberikan dampak luas:
- Ekonomi Kreatif: Menggerakkan industri hiburan, transportasi, akomodasi, hingga UMKM kuliner.
- Kebudayaan: Menjadi ruang pertemuan antar generasi, dari penggemar Slank hingga penikmat musik indie.
- Inovasi Seni: Mendorong musisi berkolaborasi dan bereksperimen.
- Komunitas: Menguatkan solidaritas antar penonton, menjadikan festival ini ajang reuni dan pertemanan baru.
Pestapora 2025 membuktikan bahwa festival musik bisa lebih dari sekadar hiburan. Ia adalah cermin keragaman musik Indonesia, ruang kolaborasi, dan pesta rakyat yang menghapus batasan genre, usia, dan latar belakang.
Dengan lineup megah, konsep kreatif, serta semangat inklusif, Pestapora kini berdiri sejajar dengan festival musik kelas dunia—namun tetap dengan identitas khas Indonesia. Tidak berlebihan jika banyak yang menyebutnya sebagai “panggung musik rakyat terbesar di Indonesia”.