Sejarah Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi aktif yang terletak di Provinsi Jawa Barat, sekitar 30 km di utara Kota Bandung. Gunung ini sangat terkenal bukan hanya karena keindahan alamnya dan kawah-kawah aktifnya, tetapi juga karena kisah legenda rakyat yang melekat kuat dalam budaya Sunda.
1. Lokasi dan Karakteristik Geografis
- Nama: Gunung Tangkuban Perahu
- Lokasi: Kabupaten Bandung Barat dan Subang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
- Koordinat: ±6°45′ LS dan 107°36′ BT
- Ketinggian: ±2.084 meter di atas permukaan laut (mdpl)
- Tipe Gunung: Stratovolcano (gunung berapi berlapis)
- Status Aktivitas: Aktif, diawasi oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)

2. Asal-Usul Geologi dan Pembentukan
Gunung Tangkuban Perahu adalah bagian dari kompleks vulkanik purba Gunung Sunda. Sekitar 105.000 tahun yang lalu, Gunung Sunda mengalami letusan dahsyat yang membentuk kaldera besar dan meninggalkan sisa-sisa gunung yang kemudian membentuk beberapa gunung baru, termasuk Tangkuban Perahu.
Proses Pembentukan:
- Gunung Sunda Purba → Letusan kolosal → Terbentuk Kaldera Sunda
- Aktivitas vulkanik berlanjut → Muncul Gunung Tangkuban Perahu di dalam kaldera tua
- Aktivitas pasca-erupsi menciptakan kawah-kawah aktif seperti Kawah Ratu
3. Aktivitas Vulkanik dan Sejarah Erupsi
Karakter Letusan:
- Tipe letusan: Freatik dan freatomagmatik (letusan uap air dan magma)
- Gejala vulkanik: Gempa vulkanik, keluarnya gas belerang (H₂S, SO₂), kenaikan suhu kawah, dan deformasi tanah
Sejarah Letusan Penting:
Tahun | Karakteristik Erupsi |
---|---|
1826 | Letusan freatik, munculnya gas dan abu |
1910 | Erupsi besar, pembentukan Kawah Ratu terkini |
1929 | Erupsi kecil, peningkatan gas beracun |
1957 | Letusan freatik, mempengaruhi daerah wisata |
1969-1983 | Serangkaian letusan kecil, kawasan ditutup |
2013, 2019 | Letusan freatik, peningkatan status waspada |
2023 | Kenaikan aktivitas seismik, evakuasi terbatas |
Catatan: Letusan freatik Tangkuban Perahu relatif tidak disertai aliran lava, namun dapat berbahaya karena semburan material panas dan gas beracun.

4. Kawah-Kawah Aktif
Kawah Utama:
- Kawah Ratu: Kawah terbesar, pusat aktivitas saat ini, suhu gas bisa mencapai 100°C lebih.
- Kawah Upas: Di sisi barat, dikenal karena kadar gas belerangnya tinggi.
- Kawah Domas: Kawah kecil di sisi tenggara, bisa dikunjungi wisatawan dengan pemandu.
Aktivitas Gas dan Bahaya:
- Emisi gas: H₂S dan CO₂; berbahaya pada konsentrasi tinggi.
- Potensi erupsi freatik mendadak menjadikan area ini diawasi ketat oleh PVMBG.
5. Legenda Sangkuriang (Nilai Budaya)
Gunung Tangkuban Perahu menjadi sangat terkenal karena dikaitkan dengan legenda rakyat Sunda.
Ringkasan Legenda:
- Tokoh utama: Dayang Sumbi (ibu), Sangkuriang (anak).
- Sangkuriang jatuh cinta pada ibunya sendiri karena tidak mengenal asal-usulnya.
- Dayang Sumbi menolak lamaran dan memberi syarat: buat danau dan perahu dalam semalam.
- Sangkuriang gagal; perahunya ditendang dan terbalik menjadi gunung: Tangkuban Perahu.
Analisis Simbolik:
- Legenda ini diperkirakan mencerminkan pengetahuan lokal tentang bencana alam, dan berfungsi sebagai mitos etnologis untuk menjelaskan topografi sekitar.
6. Nilai Ekonomi dan Wisata
- Daya tarik wisata: pemandangan kawah, hiking, pemandian air panas.
- Fasilitas: jalur trekking, pusat oleh-oleh, penginapan.
- Dampak ekonomi: meningkatkan pendapatan daerah dari sektor ekowisata dan budaya.
7. Konservasi dan Mitigasi Bencana
- Status Pengawasan: Tangkuban Perahu masuk dalam daftar gunung api aktif dengan pemantauan berkala oleh PVMBG.
- Rambu evakuasi, edukasi bencana, dan penutupan kawasan dilakukan saat aktivitas meningkat.
- Zona rawan: radius 1-1,5 km dari kawah ditetapkan sebagai zona bahaya permanen.
baca juga : RUMAH PERKAMPUNGAN JAMAN DULU
baca juga : kesenian tradisi dan budaya domba garut
baca juga : Tingkat Stres dalam Gaya Hidup Urban di Indonesia
baca juga : KISAH INSPIRASI SEORANG GURU BESAR SALAH SATU UNIVERSITAS TERNAMA
baca juga : DAYA TARIK WISATA RAJA AMPAT
Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi aktif bertipe stratovolcano yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, dengan ketinggian ±2.084 mdpl. Secara geologis, gunung ini terbentuk dari sisa letusan purba Gunung Sunda, membentuk kaldera luas dan aktivitas vulkanik lanjutan yang membentuk Tangkuban Perahu. Aktivitas erupsinya bersifat freatik dan freatomagmatik, dengan potensi bahaya berupa lontaran material piroklastik dan gas beracun, menjadikannya objek pemantauan aktif oleh otoritas vulkanologi nasional.
Selain nilai geologisnya, Gunung Tangkuban Perahu memiliki signifikansi budaya yang tinggi melalui legenda Sangkuriang, yang menjadi narasi etnologis populer untuk menjelaskan morfologi gunung tersebut. Legenda ini berkontribusi pada identitas budaya masyarakat Sunda dan menjadi daya tarik wisata berbasis budaya.
Dalam konteks ekonomi, gunung ini merupakan destinasi ekowisata unggulan yang mendukung perekonomian lokal, namun pengelolaannya harus memperhatikan aspek konservasi dan mitigasi risiko bencana. Oleh karena itu, Gunung Tangkuban Perahu merepresentasikan perpaduan harmonis antara fenomena geologi aktif, warisan budaya, dan pemanfaatan wisata berkelanjutan yang memerlukan pengelolaan lintas sektor secara terpadu.