Perjalanan 27 thn group band peterpan

Perjalanan 27 thn group band peterpan
Peterpan Fix akan Comeback, Dapat Ucapan Selamat dari Para Musisi | IDN  Times

siapa yang tidak mengenal group band penuh sensai dan fenomena yang sungguh mengejutkan dunia musik indonesia.
group band peterpan group band asal kota bandung yang dengan album yang menguncang dunia musik indonesia,
mari kita simak perjalan band peterpan yang fenomenal.

Baca juga : Industri otomitif dengan inovasi mobil listrik
Baca juga : Xi Jinping kekuaatan politik militer china
Baca juga : Reformasi indonesia jilid 2 gugur 2 pahlawan
Baca juga : Dialog langsung dedi mulyadi dan mahasiswa secara terbuka
Baca juga : Desain sederhana modifikasi motor

1. Awal Mula Terbentuknya (1997–2000)

Sebelum dikenal sebagai Peterpan, cikal bakal band ini sudah dirintis sejak tahun 1997 oleh dua sahabat: Andika Naliputra Wirahardja (keyboard) dan Indra (bass). Mereka sering berkumpul di Bandung untuk memainkan musik bersama beberapa teman. Band kecil itu sempat berganti nama beberapa kali, dari Topi hingga Pepperoni. Namun formasi awal itu belum solid.

Peterpan-cover of GATRA Magazine | Peterpan Band

Perubahan besar terjadi pada tahun 2000, ketika mereka mengajak Nazril Irham (Ariel, vokal), Lukman Hakim (gitar), Uki Kautsar (gitar), dan Reza (drum) untuk bergabung. Nama Peterpan dipilih oleh Andika, terinspirasi dari tokoh dongeng yang tak pernah menua. Filosofinya sederhana: mereka ingin band ini tetap awet dan abadi di dunia musik. Dengan formasi enam orang, Peterpan mulai rutin tampil di kafe-kafe Bandung, seperti O’Hara dan Sapu Lidi, membawakan lagu-lagu sendiri yang kelak menjadi hits besar.


2. Kontrak Besar dan Album Perdana Taman Langit (2003)

Perjalanan Peterpan mulai serius ketika mereka bertemu dengan Noel (manajer) dan kemudian mendapat perhatian Musica Studios, label besar di Indonesia. Tahun 2003, Peterpan resmi merilis album perdana berjudul Taman Langit.

Album ini berisi lagu-lagu yang sebelumnya mereka mainkan di kafe, dengan sentuhan aransemen lebih matang. Lagu andalan seperti Mimpi yang Sempurna, Sahabat, Aku & Bintang, dan Topeng menjadi pintu gerbang popularitas Peterpan.

Keunikan album ini terletak pada gaya musik pop-rock sederhana dengan lirik yang mudah diingat. Suara khas Ariel yang melankolis membuat lagu-lagu Peterpan berbeda dengan band lain pada masanya. Taman Langit sukses secara komersial, mencatat penjualan ratusan ribu kopi, serta menempatkan Peterpan sebagai band baru paling menjanjikan tahun itu.

Band Peterpan Umumkan Comeback Siap Gelar Konser Perdana Agustus Mendatang  - Arah Kata

http://www.eskicanakkale.com


3. Puncak Popularitas: Bintang di Surga (2004)

Hanya setahun berselang, Peterpan merilis album kedua Bintang di Surga (2004). Album inilah yang benar-benar membawa mereka ke puncak kejayaan.

Dengan penjualan lebih dari 3 juta kopi, Bintang di Surga menjadi salah satu album terlaris sepanjang sejarah musik Indonesia. Lagu-lagu seperti Ada Apa Denganmu, Mungkin Nanti, Di Belakangku, dan Kukatakan Dengan Indah terus diputar di radio, televisi, hingga kafe dan pusat perbelanjaan.

Album ini juga mengukuhkan Peterpan sebagai band dengan kualitas musik dan daya tarik massa yang luar biasa. Banyak kritikus musik menilai Bintang di Surga sebagai album masterpiece Peterpan. Pada masa ini, nama Ariel semakin populer sebagai ikon generasi muda, tidak hanya karena vokalnya, tetapi juga karena kharismanya di atas panggung.


4. Soundtrack Film Alexandria (2005)

Pada tahun 2005, Peterpan dipercaya mengisi soundtrack film Alexandria yang dibintangi oleh Titi Kamal dan Marcel Chandrawinata. Album soundtrack ini memuat lagu-lagu baru seperti Tak Bisakah, Menunggu Pagi, dan beberapa aransemen ulang lagu lama.

Single Tak Bisakah langsung menjadi hits besar dan semakin memperkuat dominasi Peterpan di industri musik. Menariknya, meskipun hanya soundtrack, penjualan album ini tetap tinggi, menandakan loyalitas besar dari basis penggemar mereka.


5. Hari yang Cerah (2007) dan Kematangan Musik

Setelah sempat beristirahat, Peterpan kembali dengan album Hari yang Cerah pada tahun 2007. Album ini menandai evolusi musik mereka, dengan komposisi yang lebih matang.

Single utama, Menghapus Jejakmu, meledak di pasaran dan sering disebut sebagai salah satu lagu terbaik Peterpan sepanjang karier mereka. Lagu lain seperti Hari yang Cerah Untuk Jiwa yang Sepi dan Cobalah Mengerti memperlihatkan kualitas aransemen yang lebih kaya.

Di album ini, karakter Ariel sebagai penulis lirik semakin menonjol. Ia mampu menyampaikan perasaan sederhana dalam bahasa yang puitis, tetapi tetap mudah dimengerti pendengar awam.


6. Konflik Internal dan Perubahan Formasi (2006–2008)

Showbiz) Indonesian rock band Peterpan (now known as Noah) to hold concert  in Msia next month, after more than a decade

Di balik kesuksesan, konflik internal tak terhindarkan. Ketegangan muncul terutama antara Ariel, Uki, Lukman, dan Reza dengan Andika dan Indra.

Isu utama berkaitan dengan manajemen, kreativitas, dan pembagian peran di band. Pada akhirnya, Andika (keyboard) dan Indra (bass) resmi keluar dari Peterpan pada 2006. Mereka kemudian membentuk band baru bernama The Titans, yang sempat populer dengan lagu Rasa Ini.

Meski kehilangan dua personel, Peterpan tetap eksis dengan formasi baru beranggotakan empat orang. Publik sempat meragukan apakah mereka bisa bertahan tanpa dua pendiri band, tetapi penjualan album dan konser membuktikan bahwa daya tarik Peterpan tetap kuat.


7. Album Kompilasi Sebuah Nama Sebuah Cerita (2008)

Tahun 2008, Peterpan merilis album kompilasi Sebuah Nama Sebuah Cerita. Album ini memuat lagu-lagu hits mereka dari album sebelumnya, ditambah dua lagu baru: Walau Habis Terang dan Dibalik Awan.

Album ini berfungsi sebagai penutup era Peterpan, sekaligus bentuk apresiasi kepada para penggemar. Secara simbolis, mereka menyiapkan langkah untuk berganti nama dan meninggalkan identitas lama.


8. Perpisahan Nama Peterpan (2009)

maman: profil peterpan

Pada 2009, Ariel mengumumkan bahwa nama Peterpan tidak akan digunakan lagi. Alasannya, nama tersebut dianggap sudah tidak mewakili mereka setelah formasi berubah. Mereka sepakat untuk mencari nama baru, meskipun sempat membuat penggemar sedih.

Keputusan ini menandai akhir resmi perjalanan Peterpan sebagai entitas band dengan nama tersebut. Namun, musik mereka tetap hidup dan banyak diputar hingga kini.


9. Kasus Ariel dan Vakumnya Band (2010–2011)

Tahun 2010 menjadi masa paling kelam dalam sejarah Peterpan. Ariel terjerat kasus hukum yang sangat kontroversial dan harus mendekam di penjara. Publikasi negatif menyeret nama band, dan aktivitas musik otomatis terhenti.

Meski begitu, popularitas lagu-lagu Peterpan justru tetap bertahan. Banyak fans yang tetap setia, bahkan menganggap cobaan ini sebagai bukti ketangguhan mereka. Sementara Ariel dipenjara, anggota lain sesekali tampil, tetapi tak bisa melanjutkan karya besar.


10. Lahirnya NOAH (2012)

Indonesian Vocalist Nazril Ilham Band Peterpan Editorial Stock Photo -  Stock Image | Shutterstock Editorial

Setelah Ariel bebas pada pertengahan 2012, band ini akhirnya kembali dengan nama baru: NOAH. Pemilihan nama ini melambangkan kelahiran baru setelah badai besar yang mereka alami.

Album perdana NOAH, Seperti Seharusnya (2012), meledak di pasaran. Lagu Separuh Aku menjadi fenomena baru dan membuktikan bahwa daya tarik Ariel dan kawan-kawan tidak pudar. Lagu lain seperti Hidup Untukmu Mati Tanpamu dan Jika Engkau juga sukses.

Peluncuran album ini diiringi dengan konser marathon di 5 negara (Australia, Hongkong, Malaysia, Singapura, dan Indonesia) hanya dalam waktu 24 jam, sebuah rekor yang jarang dilakukan band Indonesia.


11. Era NOAH dan Kepergian Personel

Sebagai NOAH, band ini tetap aktif, meski intensitasnya tidak sepadat era Peterpan. Mereka merilis beberapa album, di antaranya:

  • Second Chance (2014)
  • Sings Legend (2016)
  • Keterkaitan Keterikatan (2019)

Namun perjalanan NOAH juga diwarnai perubahan personel. Pada 2019, Reza resmi keluar, dan pada 2021 Uki menyatakan hengkang. Kini, formasi inti NOAH hanya menyisakan Ariel dan Lukman, meski mereka tetap tampil dengan bantuan additional player.


12. Pengaruh dan Warisan Peterpan

Peterpan dianggap sebagai salah satu band paling berpengaruh dalam sejarah musik Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa warisan mereka begitu besar:

  1. Musik dan Lirik Sederhana tapi Kuat
    Lagu-lagu mereka mudah diterima semua kalangan, dari remaja hingga orang dewasa.
  2. Kharisma Ariel
    Sebagai vokalis, Ariel memiliki suara khas dan kharisma yang membuatnya jadi ikon generasi 2000-an.
  3. Penjualan Album yang Fantastis
    Album Bintang di Surga adalah salah satu album terlaris di Indonesia, pencapaian yang jarang terjadi.
  4. Konsistensi
    Meski diterpa konflik internal dan kasus hukum, mereka tetap mampu bangkit dan relevan.
  5. Generasi Baru
    Hingga kini, lagu-lagu Peterpan masih sering dinyanyikan generasi baru, membuktikan bahwa musik mereka abadi.

Perjalanan Peterpan adalah kisah tentang mimpi anak-anak muda Bandung yang berhasil menembus batas lokal dan menjadi legenda nasional. Dari kafe kecil hingga stadion besar, dari puncak kejayaan hingga badai kasus, mereka berhasil bertahan.
Nama Peterpan memang telah ditinggalkan, tetapi warisannya tetap hidup dalam setiap lagu yang diputar. Transformasi menjadi NOAH hanyalah babak baru dari kisah panjang sebuah band yang membuktikan bahwa musik sejati tidak pernah mati.
Peterpan tidak hanya sekadar band, tetapi fenomena budaya yang membentuk identitas generasi Indonesia di awal 2000-an. Hingga kini, setiap kali lagu Menghapus Jejakmu atau Ada Apa Denganmu terdengar, kita seperti kembali ke masa ketika Peterpan adalah soundtrack kehidupan jutaan orang.